Kamboja naikkan upah minimum bulanan pekerja industri fesyen

Kamboja, sebuah negara di Asia Tenggara, baru-baru ini mengumumkan kenaikan upah minimum bulanan bagi pekerja industri fesyen. Keputusan ini merupakan langkah penting dalam mendukung kesejahteraan pekerja di sektor ini.

Kenaikan upah minimum bulanan ini merupakan hasil dari negosiasi antara pemerintah Kamboja, serikat pekerja, dan perusahaan industri fesyen. Sejak lama, pekerja di sektor ini seringkali diperlakukan tidak adil dan dibayar dengan upah yang rendah. Dengan adanya kenaikan upah minimum bulanan, diharapkan para pekerja dapat mendapatkan penghasilan yang lebih layak.

Upah minimum bulanan bagi pekerja industri fesyen di Kamboja sebelumnya adalah sekitar 190 dolar AS. Namun, dengan adanya kenaikan ini, upah minimum bulanan akan naik menjadi sekitar 192 dolar AS. Meskipun kenaikan ini terbilang kecil, namun hal ini tetap merupakan langkah positif dalam meningkatkan standar hidup pekerja di sektor fesyen.

Selain kenaikan upah minimum bulanan, pemerintah Kamboja juga berkomitmen untuk meningkatkan kondisi kerja dan perlindungan bagi para pekerja industri fesyen. Hal ini penting untuk menghindari eksploitasi dan penyalahgunaan tenaga kerja di sektor ini.

Para pekerja di industri fesyen sendiri menyambut baik keputusan ini. Mereka berharap dengan adanya kenaikan upah minimum bulanan, mereka dapat memiliki kehidupan yang lebih layak dan sejahtera. Selain itu, para pekerja juga berharap adanya peningkatan kondisi kerja dan perlindungan yang lebih baik di tempat kerja.

Dengan adanya kenaikan upah minimum bulanan bagi pekerja industri fesyen, Kamboja menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan para pekerja. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para pekerja, terutama di sektor industri yang rentan terhadap eksploitasi.